Menjadi dewasa

Malam ini gak kelabu. Banyak bintang. Saya suka keadaan langit yang seperti ini. Penuh dengan bintang centil yang berkedip terang.

Semakin dewasa, semakin banyak masalah, hidup semakin gak menyenangkan. Setidaknya itulah yang dirasakan orang-orang dewasa. Menjadi dewasa memang gak mudah. Butuh perjuangan. Butuh kekuatan. Dulu di waktu kecil, saya ingin sekali cepat tumbuh besar. Karena saya pikir dewasa itu sama dengan bebas. Bebas menentukan arah hidup. Bebas berteman dengan siapa saja. Dan bebas melakukan apa saja. Dan, ketika saya beranjak dewasa, saya merasakan hal yang berbeda. Dunia dewasa itu penuh dengan drama. Lika-liku kehidupan dan cobaan. Banyak banget yang musti dipikirin, inilah itulah. Entah itu urusan jodoh, pekerjaan, studi ataupun omongan-omongan gak penting dari orang lain. Menjadi dewasa membuat otak musti mikir tiap kali ambil keputusan, musti punya plan A, B, dan blah blah. Dan menjadi dewasa ituuuuu ARRRRGH.

Dunia udah gak sama lagi sekarang. Pengen banget balik ke masa kecil di mana hal yang paling sulit itu cuma pelajaran matematika dan gak dikasih jajan sama orang tua. Hehe. Masa kecil amatlah menyenangkan untuk diingat ingat lagi. Gak perlu mikirin besok saya musti ngapain ya? Belajar apa masukin lamaran kerja? Gak perlu mikirin jodoh juga. Gak perlu mikirin apa-apa kecuali masuk sekolah, catat dan hafal ini itu, terus cinta lokasi sama temen masa kecil, habis itu pulang sekolah deh. Gak lupa juga sebelum pulang sekolah jajan eskrim atau kerupuk kuah.

Di umur 24 tahun ini, harusnya saya gak boleh ngeluh. Iya kan? Saya gak ngeluh, cuma... ya gitu deh cuma cerita. Sebenernya enak gak enaknya kehidupan ini kembali ke diri masing-masing. Iya gak sih? Ibarat kata you are a driver, not passanger. Kamu adalah pemilik kehidupan mu sendiri, mau sedih bagaimana pun, mau sesadis apapun dunia dewasa ini, asal kamunya bisa kontrol diri buat terus bahagia ya kamunya bakal bahagia kok!

Siplah. Sebenernya kalo dipikir pikir lagi, menjadi dewasa emang is so complicated. Tapi percaya atau enggak, kita sendiri sebenernya bisa bisa aja cari celah buat bahagia jadi dewasa. Iya kan?

Jadi meskipun sekarang adalah tahap di mana saya merasakan hidup yang sebenar benarnya hidup, so many problems that i can’t tell, saya musti tetap semangat buat hidup di dunia dewasa kayak begini. Ya salah satu cara saya, untuk menikmati drama kehidupan ini adalah natap ke langit, lihat bintang,  menghela nafas, dan berusaha tersenyum. Tersenyum karena ternyata saya cuma seonggok benda hidup nan amat kecil di muka bumi ini. Langit dan bumi amatlah luas. Dilihat dari langit, saya pasti bagaikan sebuah titik kecil pengakhir kalimat. Dari sana saya tahu bahwa saya dan permasalahan dewasa yang saya punya bukanlah apa-apa.   

Padang, 6 April 23.18             

Komentar