Saya perempuan. Sehari-harinya saya selalu bersikap layaknya seorang perempuan. Bangun tidur, membersihkan kasur, mandi, sikat gigi, ibadah. Memakai baju dan rok. Berhias. Bedak, mascara, eyeliner, lipstik pink. Memasak. Kentang teri balado, nasi goreng, ikan sarden, telur dadar. Hingga akhirnya saya sadar bahwa saya bosan menjadi perempuan yang biasa biasa saja.
Kamu… perempuan, pasti pernah merasa ingin menjadi seseorang yang bukan dirimu. Menjadi seseorang yang benar-benar berbeda. Ini yang saya rasakan dan pikirkan selama bertahun-tahun. Saya lelah… bukan lelah menjadi perempuan, akan tetapi lelah menjadi perempuan yang seperti itu-itu saja.
Ada kalanya saya ingin keluar dari zona aman. Merasakan gemerlapnya dunia hingga kenakalan. Menenggak bir. Merokok. Pulang malam. Jalan malam sendirian. Tidak heran, kenapa selama ini saya sedikit mengagumi perempuan-perempuan bebas. Perempuan-perempuan yang bisa melawan konstruksi sosial mengenai bagaimana dirinya harus bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Perempuan-perempuan yang percaya diri mengambil segala keputusan sesuai keinginannya.
Namun, ada lagi pertanyaan terbesar yang selama ini hinggap di kepala saya. Perempuan… apakah bertindak bebas sesuai keinginanmu membuatmu bahagia? Jika iya, terus lanjutkan, jika tidak, jangan pernah berhenti bertanya… saya, ingin menjadi perempuan yang seperti apa? :) Tujuan menjadi perempuan itu cuma satu, BAHAGIA.
Yogyakarta, 2016
Papa, don't worry!
Menjadi perempuan itu cuma dua, bersyukur!
BalasHapusberyukur dan bahagia, yap kita perempuan!
HapusKeren tulisannya. Sayangnya pertanyaannya ditujukan buat perempuan, sebagai laki-laki malas aku jawabnya. ;)
BalasHapusTapi aku setuju dengan kalimat yang terakhir. Bukan cuma menjadi perempuan, bagiku tujuan hidup ini adalah bahagia. Itu makanya manusia melakukan banyak hal untuk bahagia, mulai dengan hidup sebebas-bebasnya, sampai hidup dengan banyak sekali aturan.
Tapi sejauh ini aku menemukan bahwa kebahagian bukanlah tentang realita apa yang sedang kita jalani, melainkan tentang sikap kita terhadap realita. Kita bisa bahagia dalam realita apa saja. Makanya kebahagiaan itu "diciptakan".
Apa yang buat aku bahagia? Apa aja: langit yg cerah. Hujan gerimis, sunset, aroma rumput sehabis hujan. Atau yg paling baru: menyeduh kopi. hahaha .. :D
https://haddadsammir.wordpress.com/2016/12/10/seduh-dan-bahagialah/
Halo Haddad Sammir, terima kasih telah berkunjung. Memang tulisan ini diperuntukkan kepada perempuan, agar selalu percaya diri akan pilihan hidupnya dan... bahagia.
HapusSetuju dengan kamu, bahagia itu hak kita semua sebagai manusia, iya kan? :D
Wah, saya sudah baca blog kamu, ternyata kebahagiaan bs didapat dari hal kecil seperti menyeduh kopi ya. Keren! kapan-kapan saya mau menyeduh kopi sendiri seperti abang-abang di instagram kamu itu hehe.
Saya lihat kamu orang Padang, salam kenal urang awak :D
Hahah . .yoi .. sips lah perlu nyoba itu.
HapusAku orang Padang juga, salam kenal. Udah lama gak dengar kamu nyiar di Sushi .. lagi merantau kah?
Iya, lagi lanjut studi hehe. Kamu pendengar sushi? wah, jadi rindu siaran :D
Hapus